Eks Wamenaker Diduga Terima Ducati Scrambler dari Tersangka K3

Eks Wamenaker Noel diduga menerima Ducati Scrambler dari tersangka korupsi sertifikasi K3. KPK menyita motor dan dalami aliran dana Rp69 miliar.

Aug 25, 2025 - 10:06
 0
Eks Wamenaker Diduga Terima Ducati Scrambler dari Tersangka K3
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap cari Noel Ebenezer meminta yang Rp3 miliar dan Ducati Scramble ke salah satu tersangka kasus pemerasan(CNN)

Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali membeberkan fakta mengejutkan dalam kasus dugaan pemerasan terkait sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan. Nama mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel ikut terseret setelah diduga meminta hadiah berupa sepeda motor mewah jenis Ducati Scrambler dari salah satu tersangka.

Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan, motor tersebut diberikan oleh Irvian Bobby Mahendro (IBM), yang saat itu menjabat sebagai Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemenaker periode 2022–2025. Irvian sendiri diduga menerima aliran dana fantastis hingga Rp69 miliar dalam kasus ini.

Kronologi Dugaan Permintaan Motor Mewah

Setyo mengungkapkan, permintaan Noel bermula dari obrolannya dengan Irvian. Dalam percakapan itu, Noel diketahui menyinggung soal motor besar dan meminta rekomendasi motor yang cocok untuknya. “Noel menanyakan ke Irvian, ‘Saya tahu kamu main motor besar. Kalau untuk saya cocoknya motor apa?’” kata Setyo saat konferensi pers, Sabtu (23/8).

Tak lama setelahnya, Irvian disebutkan membelikan satu unit Ducati Scrambler berwarna biru dengan nomor polisi B 4225 SUQ. Motor tersebut dikirim langsung ke kediaman Noel. Namun, untuk menghindari kecurigaan, kendaraan itu diduga menggunakan plat nomor palsu alias bodong. Belakangan, motor mewah itu ditemukan penyidik KPK di rumah anak Noel dan kini telah resmi disita.

“Motor tersebut diantar ke KPK pada Kamis lalu. Statusnya kini sebagai barang bukti,” jelas Setyo.

Dugaan Permintaan Lain: Renovasi Rumah

Tidak hanya motor mewah, Noel juga disebut pernah meminta bantuan dana dari Irvian untuk keperluan pribadi. Menurut keterangan KPK, Noel menerima uang sekitar Rp3 miliar yang digunakan untuk renovasi rumah.

Setyo menambahkan, dalam lingkaran internal Kemenaker, Noel kerap menyebut Irvian dengan julukan “sultan”, lantaran pejabat itu dianggap memiliki banyak uang dibandingkan pejabat lainnya di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3.

11 Tersangka, Kasus Korupsi Menggurita

Kasus pemerasan sertifikasi K3 di Kemenaker ini terbilang besar. Hingga kini, KPK telah menetapkan 11 orang tersangka, termasuk Noel dan Irvian. Dugaan korupsi tersebut berlangsung dalam kurun waktu 2019–2024 dengan nilai aliran dana yang mencapai puluhan miliar rupiah.

Meski demikian, Noel membantah tuduhan pemerasan dan juga menepis kabar dirinya tertangkap melalui operasi tangkap tangan (OTT). “Saya ingin meluruskan bahwa saya tidak di OTT. Kedua, kasus saya bukan pemerasan. Jadi jangan ada narasi keliru yang bisa memberatkan saya,” ujar Noel, Jumat (22/8) lalu di gedung KPK.

KPK Terus Dalami Kasus

KPK menegaskan penyidikan masih berjalan dan kemungkinan akan berkembang lebih luas. Lembaga antirasuah itu mendalami aliran dana, hubungan antar tersangka, hingga bentuk gratifikasi berupa barang maupun uang. Setyo memastikan, semua barang bukti, termasuk motor Ducati Scrambler yang disita, akan digunakan untuk memperkuat dakwaan.

Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama karena melibatkan nama besar mantan pejabat yang dikenal vokal dalam sejumlah isu politik. Kini, masyarakat menanti langkah tegas KPK dalam menuntaskan dugaan praktik pemerasan di balik sertifikasi K3 yang sejatinya bertujuan meningkatkan standar keselamatan kerja.

What's Your Reaction?

Like Like 1
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0