Robot Humanoid Berlaga di Beijing, Tiongkok Pamerkan Kecanggihan AI

Tiongkok gelar World Humanoid Robot Games 2025 di Beijing, ajang unjuk kecanggihan AI dan robot humanoid dengan 280 tim dari 16 negara.

Aug 19, 2025 - 12:57
 0
Robot Humanoid Berlaga di Beijing, Tiongkok Pamerkan Kecanggihan AI
Tiongkok Gelar World Humanoid Robot Games, Ajang Pamer Kemajuan AI dan Robotika

Beijing, 15 Agustus 2025 – Tiongkok kembali mencuri perhatian dunia dengan menjadi tuan rumah World Humanoid Robot Games, sebuah kompetisi internasional yang mempertemukan ratusan robot humanoid dalam berbagai cabang olahraga dan tantangan teknis. Ajang bergengsi ini berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat (15/8), dan menjadi sorotan utama karena menampilkan kemajuan pesat Tiongkok dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dan robotika.

Sebanyak 280 tim dari 16 negara ikut ambil bagian, termasuk dari Amerika Serikat, Jerman, hingga Brasil. Para peserta berkompetisi dalam beragam cabang olahraga, mulai dari atletik, sepak bola, hingga tenis meja. Tidak hanya itu, sejumlah tantangan praktis juga digelar, seperti penyortiran obat-obatan, penanganan logistik, hingga layanan pembersihan, yang menyoroti kemampuan robot untuk diaplikasikan dalam dunia nyata.

Partisipasi Besar dari Universitas dan Perusahaan Swasta

Dari total 280 tim, sebanyak 192 berasal dari universitas, sementara 88 tim mewakili perusahaan swasta. Nama besar di dunia robotika asal Tiongkok seperti Unitree dan Fourier Intelligence turut serta, bersama produsen lain seperti Booster Robotics yang menyediakan platform humanoid untuk kompetisi.

Salah satu peserta, Max Polter dari tim sepak bola HTWK Robots asal Universitas Ilmu Terapan Leipzig, Jerman, menyampaikan bahwa keikutsertaan mereka bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga sebagai bagian dari riset. “Kami datang ke sini untuk bermain dan menang. Namun, kami juga tertarik pada penelitian,” ungkapnya.

Aksi Seru Robot di Lapangan

Pertandingan yang digelar di Beijing ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat. Tiket penonton dijual dengan harga antara 128 hingga 580 yuan, atau sekitar Rp288 ribu hingga Rp1,3 juta. Penampilan para robot humanoid pun kerap memancing tawa sekaligus tepuk tangan dari ribuan penonton yang hadir.

Meski sudah canggih, robot-robot tersebut masih kerap kehilangan keseimbangan. Dalam pertandingan sepak bola misalnya, empat robot sempat bertabrakan hingga terjatuh bersamaan. Pada nomor lari 1.500 meter, salah satu robot jatuh saat berlari dengan kecepatan penuh, yang justru mengundang sorak sorai dari penonton.

Namun, hal yang lebih mengesankan adalah kemampuan sebagian robot untuk bangkit kembali secara mandiri tanpa bantuan manusia. Momen tersebut selalu disambut dengan tepuk tangan meriah, seolah menegaskan bahwa teknologi robot humanoid kini semakin mendekati wujud nyata makhluk hidup.

Panggung Uji Coba Data dan Teknologi

Menurut penyelenggara, ajang World Humanoid Robot Games bukan hanya sekadar hiburan, melainkan kesempatan emas untuk mengumpulkan data penting. Data tersebut nantinya akan digunakan dalam pengembangan robot untuk aplikasi praktis, khususnya di dunia industri.

Misalnya, cabang sepak bola diyakini mampu melatih kemampuan koordinasi tim robot, yang sangat berguna ketika diaplikasikan pada jalur perakitan di pabrik. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga robot bukan hanya tontonan, tetapi juga sarana riset yang mendukung inovasi teknologi masa depan.

Ambisi Besar Tiongkok di Dunia Robotika

Tiongkok memang tengah serius berinvestasi dalam industri robot humanoid. Pemerintah Beijing menggelontorkan miliaran dolar untuk riset dan pengembangan, salah satunya sebagai jawaban atas tantangan populasi yang menua serta persaingan teknologi tinggi dengan Amerika Serikat.

Dalam beberapa bulan terakhir, Tiongkok semakin agresif menyelenggarakan berbagai acara terkait robotika. Mulai dari maraton robot humanoid pertama di dunia, konferensi internasional, hingga pembukaan toko ritel khusus robot. Semua ini memperlihatkan betapa besar ambisi Negeri Tirai Bambu untuk menjadi pemain utama dalam era kecerdasan buatan dan teknologi humanoid.

Laporan analis Morgan Stanley bahkan menyoroti meningkatnya minat publik terhadap dunia robotika. Kehadiran masyarakat dalam berbagai konferensi dan pameran robotik di Tiongkok terus melonjak, menandakan bahwa dukungan terhadap pengembangan AI dan humanoid tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari kalangan masyarakat umum.

Dengan skala penyelenggaraan yang begitu besar, World Humanoid Robot Games 2025 dipandang sebagai langkah nyata Tiongkok untuk menunjukkan posisinya sebagai pusat inovasi teknologi robotika global.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0