Massa Remaja Padati Kramat Kwitang, Aksi Tertahan di Barikade
Massa remaja penuhi Kramat Kwitang menuju Mako Brimob. Aksi mereka tertahan barikade, suasana tegang masih terasa dengan sisa gas air mata.

Jakarta – Gelombang massa kembali terlihat di kawasan Jalan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, pada Sabtu (30/8) pagi. Sejak pukul 09.45 WIB, kerumunan mulai memadati ruas jalan utama dengan tujuan bergerak menuju Mako Brimob Kwitang.
Pantauan di lokasi menunjukkan mayoritas massa adalah remaja yang datang bergerombol dari arah Flyover Senen. Kehadiran mereka menghidupkan suasana dengan lantunan lagu “Indonesia Pusaka” yang berkumandang di tengah barisan. Tak hanya itu, bendera Merah Putih turut berkibar, menjadi simbol semangat nasionalisme sekaligus identitas pergerakan.
Suasana Aksi di Tengah Barikade
Massa yang berjalan beriringan sempat berpelukan dan saling berangkulan, menunjukkan kebersamaan dalam aksi mereka. Namun, langkah itu terhenti ketika di depan mereka terbentang barikade aparat keamanan. Jalan menuju Mako Brimob yang menjadi tujuan utama tidak sepenuhnya terbuka, sehingga massa harus terhenti di titik tersebut.
Situasi di sekitar lokasi masih menyisakan jejak dari aksi sebelumnya. Gas air mata yang digunakan aparat untuk membubarkan massa masih terasa jelas. Bau menyengat membuat napas terasa sesak, kulit wajah seperti terbakar, dan mata perih bagi mereka yang berada di sekitar area.
Aparat Siaga Penuh
Tidak hanya kepolisian, sejumlah personel TNI juga terlihat siaga di sekitar kawasan. Dari depan Mako Brimob hingga Tugu Tani, aparat berjaga dengan ketat guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Kehadiran aparat bersenjata lengkap menjadi pemandangan mencolok yang menunjukkan betapa tegangnya situasi saat itu.
Aksi massa yang didominasi anak muda ini bukan hanya mencerminkan keberanian, tetapi juga menggambarkan adanya keresahan sosial yang berusaha mereka suarakan. Walaupun belum jelas tuntutan utama yang ingin disampaikan, langkah mereka menuju pusat markas kepolisian menunjukkan adanya pesan kuat yang ingin diperlihatkan.
Kondisi di Lapangan
Beberapa warga yang menyaksikan dari kejauhan mengaku khawatir dengan situasi yang memanas. Mereka menilai kehadiran barikade dan gas air mata bisa memicu bentrokan baru. Meski begitu, sebagian massa tampak tetap tenang, memilih duduk di jalan sembari menyanyikan lagu perjuangan.
Aparat di lokasi juga terlihat berkomunikasi intens, berupaya mengendalikan kondisi agar tidak meluas. Hingga berita ini diturunkan, situasi masih terpantau terkendali, meski potensi eskalasi tetap terbuka apabila massa terus berusaha menembus barikade.
Simbol Kebersamaan dan Tantangan Keamanan
Fenomena berkumpulnya massa di Kramat Kwitang kali ini menjadi potret nyata hubungan antara aspirasi masyarakat, dinamika anak muda, serta respons aparat dalam menjaga ketertiban. Di satu sisi, semangat kebersamaan dan nasionalisme mereka patut diapresiasi. Namun, di sisi lain, penggunaan atribut nasional di tengah aksi yang menegangkan menimbulkan tantangan tersendiri dalam menjaga agar aksi tetap damai dan tidak berujung ricuh.
What's Your Reaction?






