Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat dan berjanji fokus mendorong pertumbuhan ekonomi agar masyarakat merasakan keadilan sosial.

Sep 9, 2025 - 11:43
 0
Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri), Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (tengah), Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Jakarta, 8 September 2025 – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya buka suara terkait fenomena 17+8 Tuntutan Rakyat yang belakangan ramai disuarakan masyarakat melalui aksi demonstrasi di berbagai daerah. Menurut Purbaya, suara tersebut mencerminkan kegelisahan sebagian kecil rakyat yang masih merasa belum merasakan manfaat nyata dari pertumbuhan ekonomi.

“Itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Mungkin mereka merasa kehidupannya masih kurang nyaman dan belum terbantu sepenuhnya,” kata Purbaya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Protes Dipicu Kondisi Ekonomi dan Kebijakan DPR

Gelombang aksi protes yang terjadi sejak akhir Agustus 2025 awalnya dipicu oleh isu kenaikan tunjangan anggota DPR RI. Respons anggota Dewan yang dinilai abai terhadap kritik publik memperbesar kemarahan masyarakat hingga melahirkan slogan “17+8 Tuntutan Rakyat: Transparansi, Reformasi, Empati.”

Dalam poin-poin tuntutan tersebut, masyarakat menyoroti berbagai persoalan mendasar, terutama di sektor ekonomi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Pemerintah diminta menjamin upah layak bagi guru, tenaga kesehatan, buruh, hingga mitra ojek online.
  • Mendesak langkah darurat untuk mencegah PHK massal dan melindungi buruh kontrak.
  • Membuka dialog terbuka dengan serikat pekerja terkait kebijakan upah minimum dan praktik outsourcing.

Tuntutan ini diberi tenggat waktu hingga 5 September 2025, menandakan urgensi dan keseriusan publik dalam menagih perhatian pemerintah.

Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi Jadi Kunci

Menanggapi desakan tersebut, Purbaya menegaskan bahwa pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan, fokus pada strategi mempercepat pertumbuhan ekonomi. Ia mengakui target ambisius Presiden Prabowo Subianto sebesar 8 persen bukanlah sesuatu yang bisa dicapai dalam waktu singkat.

Namun, Purbaya optimistis peningkatan ekonomi secara bertahap akan meredam gejolak protes.

“Begitu ekonomi kita tumbuh 6 persen hingga 7 persen, otomatis tekanan itu akan berkurang. Masyarakat akan lebih sibuk bekerja, mendapatkan penghasilan, dan hidup lebih layak daripada turun ke jalan berdemo,” ujarnya penuh keyakinan.

Optimisme Menkeu Baru

Sebagai Menteri Keuangan yang baru saja dilantik menggantikan Sri Mulyani, Purbaya menegaskan akan bekerja keras membangun kembali kepercayaan publik. Ia juga menyebut sudah memiliki pengalaman panjang di sektor ekonomi dan pasar keuangan sejak awal 2000-an.

Dengan dukungan para wakil menteri serta jajaran direktur jenderal di Kemenkeu, Purbaya percaya tim ekonomi pemerintah saat ini cukup solid untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi.

Harapan Publik dan Tantangan Pemerintah

Meski optimisme pemerintah patut diapresiasi, sejumlah analis menilai bahwa tuntutan rakyat bukan sekadar masalah angka pertumbuhan ekonomi, melainkan juga soal rasa keadilan sosial. Transparansi anggaran, kebijakan berpihak pada masyarakat kecil, serta empati terhadap kondisi riil buruh, guru, dan tenaga kesehatan tetap menjadi faktor penting untuk meredakan ketegangan politik dan sosial.

Tantangan bagi Menkeu Purbaya kini bukan hanya menggenjot pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan bahwa hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat di semua lapisan.

What's Your Reaction?

Like Like 1
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0