Tragedi Balita Sukabumi: Tubuh Dipenuhi Ribuan Cacing

Kisah tragis balita Sukabumi bernama Raya yang meninggal dengan tubuh dipenuhi ribuan cacing viral, ungkap fakta gizi buruk sejak bayi.

Aug 20, 2025 - 12:46
 0
Tragedi Balita Sukabumi: Tubuh Dipenuhi Ribuan Cacing
Tangkapan layar video penanganan balita Raya di Sukabumi yang meninggal akibat ribuan cacing di tubuhnya oleh relawan.

Sukabumi - Sekitar 150 meter dari jalan desa, sebuah nisan kecil berdiri di atas tanah merah. Itulah tempat peristirahatan terakhir Raya, balita berusia empat tahun asal Sukabumi yang hidupnya berakhir dengan cara tragis. Kisahnya mengguncang publik setelah video mengenai kondisi tubuhnya yang dipenuhi ribuan cacing gelang viral di media sosial.

Video berdurasi sembilan menit itu diunggah akun Rumah Teduh dan hingga kini sudah ditonton lebih dari sembilan juta kali di Facebook. Dalam video, relawan menggambarkan pedihnya melihat tubuh mungil Raya yang sejak bayi terpantau mengalami gizi buruk.

Kronologi Kisah Raya

Penelusuran jurnalis menunjukkan bahwa Raya tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Salah satu kerabatnya, Edah (40), menjadi orang pertama yang melaporkan kondisi Raya ke relawan.

Edah menceritakan pengalaman mengerikan ketika ia melihat cacing sepanjang 15 sentimeter keluar dari hidung Raya saat sang anak terbaring lemah di ruang IGD. “Awalnya saya kira itu alat medis dari rumah sakit. Ternyata setelah diperhatikan, itu memang cacing hidup,” ujarnya.

Kesaksian Keluarga

Sarah, bibi Raya, mengaku masih mengingat jelas hari-hari terakhir keponakannya. Sehari sebelum sakit, Raya masih sempat bermain bersama anak-anak sebaya. Namun keesokan harinya kondisi tubuhnya menurun drastis hingga akhirnya dibawa ke klinik. Awalnya dokter mendiagnosis TB, bukan infeksi cacing.

Kabar bahwa tubuh Raya dipenuhi ribuan cacing baru diketahui keluarga setelah anak itu meninggal. Menurut Sarah, kebiasaan Raya bermain di tanah tanpa pengawasan mungkin menjadi salah satu faktor penyebab.

Sementara itu, Endah—ibu Raya—mengaku anak bungsunya memang sering dibiarkan bermain di tanah karena takut kalau terus digendong akan terlambat berjalan. Selama sakit, Raya hanya dirawat secara tradisional di rumah, seperti mandi air hangat atau diberi ramuan daun singkong. Ia pun tidak pernah membawa anaknya ke puskesmas.

“Baru tahu setelah meninggal katanya ada cacing besar di perut. Saya juga tidak menyangka bisa separah itu,” ungkap Endah dengan tatapan kosong.

Catatan Medis dan Upaya Pemerintah

Bidan desa setempat, Cisri Maryati, membenarkan bahwa sejak bayi Raya masuk kategori BGM (Bawah Garis Merah) dalam Kartu Menuju Sehat. Berat badannya selalu di bawah standar meski sudah mendapat bantuan gizi tambahan seperti susu, telur, ayam, serta program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal.

Menurut Cisri, sebenarnya setiap enam bulan sekali Raya juga mendapatkan obat cacing, terakhir pada Februari lalu. Namun faktor pola asuh dan penolakan keluarga untuk menjalani rujukan medis membuat kondisi Raya semakin memburuk.

Pemerintah Kecamatan Kabandungan pun membenarkan kasus ini. Plt Camat, Budi Andriana, menyebut pihaknya sudah melakukan berbagai upaya, mulai dari perbaikan administrasi kependudukan, pengajuan Kartu Indonesia Sehat (KIS), hingga memperbaiki kondisi rumah keluarga Raya.

“Tapi soal kabar ribuan cacing di tubuh Raya, kami juga terkejut. Hingga kini kami belum tahu pasti apa nama penyakitnya dan apa penyebabnya,” jelas Budi.

Pelajaran Berharga dari Kasus Raya

Kasus tragis ini menjadi pengingat bahwa masalah gizi buruk dan sanitasi masih menjadi pekerjaan rumah besar di banyak daerah. Minimnya pengetahuan keluarga mengenai kesehatan anak, ditambah akses layanan kesehatan yang tidak dimanfaatkan, membuat kasus ini berujung fatal.

Masyarakat berharap tragedi Raya bisa menjadi momentum pemerintah dan semua pihak untuk lebih gencar melakukan edukasi kesehatan, terutama soal gizi anak dan pencegahan penyakit akibat cacingan.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0