Kasus Newport vs Hypera: Sengketa Sale and Leaseback di Sektor Kesehatan Bernilai Rp15 Miliar

Sengketa Rp15 miliar antara Hypera dan Newport terkait kontrak sale and leaseback di sektor kesehatan memasuki pengadilan São Paulo. Kasus ini menyoroti risiko hukum dalam bisnis properti farmasi.

Sep 14, 2025 - 12:24
 0
Kasus Newport vs Hypera: Sengketa Sale and Leaseback di Sektor Kesehatan Bernilai Rp15 Miliar
Ilustrasi Perdebatan

Jakarta – Sengketa hukum antara FII Newport Logística Fundo de Investimento Imobiliário (NEWL) dan Hypera S/A, salah satu perusahaan farmasi terbesar di Brasil, tengah menjadi sorotan. Perselisihan ini terkait kontrak sale and leaseback (SLB) atas aset logistik dan industri kesehatan senilai lebih dari Rp15 miliar yang kini diproses di 27ª Vara Cível São Paulo.

Apa Itu Sale and Leaseback?

Sale and leaseback adalah skema bisnis di mana pemilik aset menjual properti kepada pihak ketiga, lalu langsung menyewanya kembali. Strategi ini banyak digunakan untuk menjaga arus kas tanpa kehilangan penggunaan aset vital. Di Brasil, meski tidak ada aturan hukum khusus, model ini diadopsi melalui kombinasi kontrak jual beli dan sewa yang sah secara hukum.

Akar Perselisihan: Lisensi Pemadam Kebakaran

Sengketa bermula pada kontrak SLB tahun 2021, ketika Hypera menjual pusat distribusi dan pabrik di Goiânia (seluas 228 ribu m²) kepada Newport, tetapi tetap menjadi penyewa. Newport menuduh Hypera lalai memenuhi kewajiban lisensi sistem pemadam kebakaran, khususnya sprinklers dan pompa hydrant.

Akibatnya, Newport menandatangani Termo de Ajustamento de Conduta (TAC) dengan pemerintah Goiás untuk menghindari penyegelan fasilitas, sekaligus mengeluarkan biaya perbaikan mencapai Rp13 miliar. Hypera membantah tuduhan itu dengan alasan lisensi sudah sah saat kontrak diteken dan aturan baru muncul belakangan.

Tahap Proses Hukum

Pada Juli 2025, pengadilan memutuskan bahwa TAC yang ditandatangani Newport tidak bisa dibebankan kepada Hypera karena asas relativitas kontrak. Namun, majelis hakim membuka ruang untuk memeriksa apakah Hypera melanggar klausul kontrak, yang dapat berujung pada tanggung jawab ganti rugi.

Proses saat ini menunggu hasil pemeriksaan teknis peradilan untuk memastikan:

  • Apakah pelanggaran sudah ada sejak awal kontrak?

  • Apakah perbaikan yang dilakukan memang perlu dan sesuai?

  • Apakah biaya yang dikeluarkan wajar dengan standar pasar?

Risiko Kontrak di Sektor Kesehatan

Kasus ini menyoroti tingginya risiko regulasi dalam bisnis properti kesehatan. Selain izin pemadam kebakaran, perusahaan farmasi dan fasilitas kesehatan wajib memenuhi regulasi sanitasi, lingkungan, dan standar teknis dari lembaga seperti INMETRO, Kementerian Kesehatan, serta pemerintah daerah.

Bagi pelaku bisnis, klausul kontrak yang detail, bukti dokumentasi lengkap, dan kejelasan tanggung jawab hukum sangat penting untuk mencegah sengketa di kemudian hari.

Kesimpulan

Sengketa Newport vs Hypera menunjukkan bahwa kontrak sale and leaseback di sektor kesehatan berpotensi menimbulkan litigasi kompleks. Kepatuhan terhadap regulasi dan pembuktian kontraktual menjadi kunci bagi pihak yang ingin menang di meja hijau.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0