Proyeksi 2035: Industri Obat Global Naik 10% Per Tahun, Hypera Jadi Favorit

Padang – Laporan terbaru Morgan Stanley memprediksi pasar farmasi global akan mengalami pertumbuhan pesat dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sekitar 10% hingga 2035. Faktor utama pendorong ekspansi ini adalah meningkatnya akses masyarakat terhadap obat-obatan serta bertambahnya jumlah penduduk lansia.

Persaingan Ketat Obat Generik dan Inovatif

Pertumbuhan tersebut diperkirakan memicu persaingan antara obat generik yang menawarkan harga diskon agresif dan obat inovatif, seperti GLP-1 untuk diabetes dan obesitas, yang kian mendominasi pasar.

Hypera Jadi Kandidat Potensial

Di tengah tren ini, saham Hypera (HYPE3) disebut analis Morgan Stanley sebagai emiten yang patut diperhatikan. Saat ini, saham Hypera diperdagangkan pada rasio harga terhadap laba (P/E) sekitar tujuh kali estimasi laba 2026, level yang dinilai masih murah dibandingkan prospek pertumbuhan ke depan. Pada Selasa (9/9), harga saham Hypera tercatat sekitar Rp23,50 per lembar.

Proyeksi Pertumbuhan Penjualan

Para analis memperkirakan penjualan Hypera akan meningkat tajam dari pertumbuhan 6% pada 2025 menjadi 18% di 2026. Rata-rata pertumbuhan tahunan selanjutnya diperkirakan sekitar 9%. Katalis utama pertumbuhan berasal dari peluncuran semaglutida pada 2026, masuknya produk imunoglobulina, serta ekspansi produksi di pabrik Jundiaí yang dijadwalkan beroperasi penuh pada 2027.

Potensi Valuasi Saham Hypera

Morgan Stanley juga menyoroti rasio PEG (Price/Earnings to Growth) Hypera yang diproyeksikan hanya 0,5 pada 2026, jauh di bawah rata-rata kompetitor. Kondisi ini menunjukkan masih terbuka ruang besar untuk kenaikan nilai saham Hypera dalam jangka menengah.