Kapolri Minta Maaf Rantis Brimob Lindas Ojol Usai Demo

Kapolri Listyo Sigit minta maaf atas insiden rantis Brimob yang melindas pengemudi ojol usai demo Jakarta. Polisi janji selidiki transparan.

Aug 28, 2025 - 23:46
 0
Kapolri Minta Maaf Rantis Brimob Lindas Ojol Usai Demo
Kapolri Jemderal Listyo Sigit Prabowo di Lapangan Tembak Mako Brimob, Kota Depok, Kamis (17/7/2025).(KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY)

Jakarta – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menyampaikan permintaan maaf terkait insiden kendaraan taktis (rantis) milik Brimob Polri yang melindas seorang pengemudi ojek online (ojol) usai aksi demonstrasi di Jakarta pada Kamis malam, 28 Agustus 2025.

Peristiwa tersebut sontak mengundang perhatian publik setelah sebuah video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan detik-detik mobil lapis baja bertuliskan “Brimob” menabrak dan melindas seorang pengemudi ojol yang tengah berusaha menyelamatkan diri dari kerumunan massa.

Kapolri Akui Menyesal dan Mohon Maaf

Dalam keterangan resminya, Kapolri Listyo Sigit menegaskan bahwa dirinya menyesalkan kejadian tersebut dan menyampaikan permohonan maaf kepada pihak korban, keluarga besar ojek online, dan masyarakat luas.

“Saya menyesali peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ucap Sigit dalam pernyataannya kepada media.

Ia juga menyampaikan bahwa kepolisian tengah berupaya mencari keberadaan korban untuk memastikan penanganan lebih lanjut. Tak hanya itu, Kapolri juga memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri agar melakukan investigasi mendalam terkait insiden tersebut.

“Saat ini kami sedang mencari keberadaan korban. Saya sudah memerintahkan Propam untuk menindaklanjuti dan melakukan penanganan sesuai prosedur,” tambahnya.

Video Viral: Rantis Brimob Melindas Ojol

Berdasarkan rekaman video yang beredar luas di platform media sosial, mobil rantis Brimob terlihat melaju dengan kecepatan cukup tinggi saat massa demonstran sedang berhamburan meninggalkan lokasi.

Naas, seorang pengemudi ojek online yang mencoba menghindar justru tertabrak dan terlindas kendaraan tersebut. Bukannya berhenti, mobil lapis baja itu terus melaju meninggalkan korban di lokasi kejadian.

Situasi yang semula mulai mereda seketika berubah tegang. Massa yang melihat insiden itu kembali mengerumuni kendaraan taktis, bahkan ada yang berusaha mengejar dan memukul bagian mobil Brimob tersebut.

Video insiden ini dengan cepat viral dan menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk komunitas ojek online yang menuntut adanya kejelasan serta tanggung jawab dari aparat kepolisian.

Respons Publik dan Desakan Transparansi

Kasus ini memicu reaksi keras di kalangan masyarakat. Banyak yang menilai tindakan aparat dalam mengendalikan massa tidak semestinya sampai menimbulkan korban jiwa.

Komunitas pengemudi ojek online melalui beberapa kanal komunikasi internal menegaskan bahwa mereka menunggu penjelasan resmi sekaligus kejelasan kondisi korban. Sebagian pihak bahkan mendesak agar investigasi dilakukan secara transparan dan terbuka untuk umum, guna menghindari spekulasi yang berkembang liar di media sosial.

Pakar hukum dan aktivis HAM juga ikut angkat suara. Mereka menekankan pentingnya akuntabilitas aparat dalam menjalankan tugas di lapangan, sekaligus meminta agar kasus ini tidak berhenti hanya pada permintaan maaf, tetapi juga menghadirkan keadilan bagi korban.

Upaya Penegakan Disiplin di Tubuh Polri

Kapolri menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menoleransi pelanggaran prosedur dalam penanganan aksi massa. Penekanan ini diiringi perintah langsung kepada jajaran Propam untuk melakukan pemeriksaan mendalam terhadap insiden tersebut, termasuk menelusuri identitas personel yang berada di dalam rantis.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada korban, keluarga, dan seluruh keluarga besar ojol. Ke depan kami akan memastikan penanganan sesuai aturan yang berlaku,” tegas Sigit.

Kasus ini menjadi perhatian serius publik karena menyangkut keselamatan warga sipil dalam penanganan aksi massa. Transparansi hasil investigasi diharapkan bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

What's Your Reaction?

Like Like 1
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0