NasDem Geser Ahmad Sahroni dari Pimpinan Komisi III DPR
Ahmad Sahroni resmi digeser dari Wakil Ketua Komisi III DPR. Posisinya kini diisi Rusdi Masse, sementara Sahroni dialihkan ke Komisi I DPR.

Jakarta – Perombakan terjadi di tubuh Fraksi Partai NasDem di DPR RI. Ahmad Sahroni resmi digeser dari kursinya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR dan kini dialihkan menjadi anggota Komisi I DPR.
Surat keputusan pergantian tersebut sudah beredar di kalangan wartawan pada Jumat (29/8/2025). Dokumen dengan nomor F.NasDem.758/DPR-RI/VIII/2025 itu ditandatangani langsung oleh Ketua Fraksi Partai NasDem, Viktor Bungtilu Laiskodat, serta turut disahkan oleh Sahroni sendiri dalam kapasitasnya sebagai Sekretaris Fraksi.
Dalam surat tersebut ditegaskan, jabatan pimpinan Komisi III yang sebelumnya dipegang Sahroni kini dialihkan kepada Rusdi Masse Mappasessu. Sebelumnya, Rusdi duduk di Komisi IV DPR sebelum akhirnya ditunjuk mengisi posisi strategis tersebut.
Karier Politik Sahroni
Sahroni, politisi yang akrab dijuluki crazy rich Tanjung Priok, selama ini cukup dikenal vokal di parlemen. Ia sering menjadi sorotan publik, salah satunya ketika membahas soal gaji dan tunjangan anggota DPR yang dianggap fantastis oleh masyarakat.
Menurutnya, nominal gaji dan tunjangan yang diterima anggota dewan tidak seharusnya hanya dilihat dari angka semata. “Jangan dilihat karena nilai uangnya wow, fantastis. Sebenarnya itu biasa. Cuma ada orang yang nggak senang, lalu beranggapan anggota DPR seenaknya dapat duit. Padahal nggak begitu,” ujar Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/8).
Ia juga menegaskan bahwa rezeki yang diterima anggota DPR pada akhirnya akan kembali ke masyarakat melalui berbagai bentuk bantuan maupun kegiatan sosial. “Kita ini pejabat publik yang digaji oleh rakyat. Uangnya pasti kembali ke masyarakat, hanya saja tidak perlu diumbar,” lanjutnya.
Soal Tunjangan Rumah Dinas
Selain pernyataannya mengenai gaji, Sahroni juga sempat menyinggung soal tunjangan rumah dinas. Ia menilai skema tunjangan berupa uang lebih efisien dibandingkan pemberian rumah dinas yang membutuhkan biaya perawatan sangat besar.
“Kalau dikasih fasilitas rumah dinas, biayanya bisa 10 kali lipat dari tunjangan Rp 50 juta. Banyak perawatan yang tak terhingga, mulai dari AC hingga perlengkapan lainnya. Jadi lebih baik diberi tunjangan tunai, tidak membebani negara,” jelas legislator dari NasDem ini.
Reshuffle Fraksi NasDem
Pergantian posisi di Komisi III ini menandai langkah strategis Fraksi NasDem dalam mengatur kader terbaiknya di berbagai bidang. Rusdi Masse yang menggantikan Sahroni diyakini dapat memberikan energi baru dalam mengawal isu-isu penting di bidang hukum, HAM, dan keamanan.
Sementara Sahroni yang kini dialihkan ke Komisi I akan fokus pada isu pertahanan, luar negeri, komunikasi, dan informasi. Pergantian ini juga dianggap sebagai upaya menyegarkan formasi fraksi agar lebih optimal dalam menjalankan fungsi pengawasan dan legislasi di parlemen.
Dinamika Politik di Senayan
Pergantian pimpinan komisi di DPR merupakan hal lumrah dalam dinamika politik. Namun, setiap perubahan tentu memunculkan sorotan publik, terlebih ketika menyangkut tokoh populer seperti Ahmad Sahroni.
Meski tak lagi menduduki kursi pimpinan Komisi III, peran Sahroni di panggung politik tetap dinilai penting. Dengan gaya bicara yang lugas dan latar belakang sebagai pengusaha sukses, ia masih menjadi figur yang memiliki pengaruh dalam berbagai isu nasional.
What's Your Reaction?






