Apsifor Ungkap Arya Daru Alami Burnout: Sosok Positif yang Menyimpan Tekanan Psikologis Mendalam

Jakarta — Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) memaparkan hasil analisis psikologi forensik terhadap mendiang diplomat muda Arya Daru dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7).

Dalam penyelidikan yang dilakukan melalui wawancara dengan keluarga dan rekan terdekat, Apsifor menyimpulkan bahwa Arya dikenal sebagai pribadi yang bertanggung jawab, empatik, dapat diandalkan, serta sangat peduli dengan lingkungan sosialnya.

Namun, di balik sikap positif tersebut, Arya Daru mengalami kesulitan dalam mengekspresikan tekanan emosional yang dirasakannya. Ia cenderung menutupi beban psikologis dan tidak menunjukkannya kepada orang lain.

"Almarhum adalah pribadi yang kuat di luar, namun menghadapi tekanan tinggi dalam diam. Ada ketegangan yang tidak tampak dari luar," ujar perwakilan Apsifor.

Lebih lanjut, Apsifor mengungkapkan bahwa Arya mengalami burnout akibat beban kerja sebagai diplomat di Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri. Tugas melindungi warga negara Indonesia di situasi krisis menuntut ketahanan emosional dan empati tinggi, yang secara perlahan berdampak pada kondisi psikologisnya.

"Kami menemukan dinamika kelelahan mental dan emosional (fatigue) yang cukup berat di akhir masa hidupnya," lanjut Apsifor.

Apsifor juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif terhadap tekanan psikologis yang tak kasatmata. Mereka mendorong masyarakat untuk membuka ruang ekspresi emosional dan menghapus stigma terhadap individu yang mencari bantuan psikologis.