Defensive Contribution Points Bikin FPL 2025/26 Makin Seru, Bek Murah Jadi Rebutan

antasy Premier League (FPL) 2025/26 menghadirkan inovasi baru dengan sistem poin bernama Defensive Contribution Points. Fitur ini memberi penghargaan tambahan bagi pemain yang tampil menonjol dalam kontribusi bertahan, sehingga strategi manajer FPL kini tidak lagi hanya fokus pada clean sheet.

Apa Itu Defensive Contribution Points?

Sebelumnya, bek dan gelandang hanya bisa mengandalkan clean sheet sebagai sumber poin defensif. Namun musim ini, bek akan mendapat dua poin ekstra jika mencatatkan minimal 10 kontribusi bertahan—clearances, blocks, interceptions, dan tackles (CBIT)—dalam satu pertandingan.

Untuk gelandang dan penyerang, poin tambahan diberikan jika mencapai 12 kontribusi defensif termasuk recoveries, dengan batas maksimal dua poin per laga.

Pemain yang Bersinar di Awal Musim

Data dari tiga Gameweek awal memperlihatkan nama-nama bek tengah yang konsisten panen poin tambahan, di antaranya:

• Marcos Senesi (£4.6m, AFC Bournemouth)

• Sepp van den Berg (£4.5m, Brentford)

• James Tarkowski (£5.5m, Everton)

Ketiganya sukses meningkatkan nilai dasar poin, membuat mereka jadi opsi menarik bagi manajer FPL berbudget terbatas.

Selain itu, James Garner (£5.0m, Everton) juga mendapat sorotan berkat fleksibilitasnya bermain di posisi bek kiri akibat cedera tim, sementara Hjalmar Ekdal (£4.0m, Burnley) menjadi hidden gem yang bisa memberi kejutan.

Bek Premium Masih Jadi Favorit

Meski demikian, bek populer seperti Marc Cucurella (£5.5m, Chelsea) tetap jadi incaran berkat kombinasi kontribusi menyerang dan bertahan. Cucurella sukses mengoleksi 19 poin dari dua clean sheet plus satu assist.

Strategi Baru untuk Manajer FPL

Kehadiran Defensive Contribution Points menuntut manajer FPL untuk lebih cermat membaca statistik CBIT yang tersedia secara real-time di situs dan aplikasi resmi. Lawan dengan dominasi penguasaan bola tinggi, seperti Burnley (61,3 persen), atau tim dengan penguasaan rendah, seperti Brentford (38,2 persen), bisa jadi bahan pertimbangan dalam memilih pemain bertahan.

Dengan sistem baru ini, strategi FPL semakin kompleks dan seru. Bek murah hingga gelandang pekerja keras kini punya peluang lebih besar untuk bersinar dan memberi keuntungan bagi manajer.